PT. Telkom Upgrade Jaringan Kabel Bawah Laut

Kamis, 03 Oktober 2013


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)  melakukan upgrade teknologi kabel optik bawah laut sepanjang 354 kilometer dengan bandwidth 40 Gigabit per detik per kanal. Perusahaan bekerja sama dengan Nokia Siemens Networks, penyedia jaringan telekomunikasi global, untuk melakukan upgrade jalur laut di Jawa-Sumatera-Kalimantan (Jasuka).
Telkom mengklaim jalur kabel laut tersebut merupakan jalur terpanjang di dunia. Dengan teknologi Liquid Net dari Nokia Siemens Networks, kabel laut ini tidak menggunakan amplifier di tengahnya.  Jalur kabel laut ini terdiri empat kanal 40G dengan kapasitas daya tampung hingga 16 kali lipat dari jalur konvensional.
David Bangun, Executive General Manager Telecommunication Infrastructure Division PT Telkom, mengatakan pengembangan jalur Jawa-Sumatera-Kalimantan ini merupakan bagian dari proyek Nusantara Super Highway yang ditargetkan selesai di 2015. Proyek ini menargetkan 90% wilayah kota dan kabupaten di Indonesia terkoneksi broadband.
"Kami mengupgrade jaringan terrestrial kami menjadi 40G untuk mengatasi peningkatan kebutuhan akan aplikasi dan layanan yang membutuhkan bandwidth tinggi. Kabel bawah laut Jawa-Sumatera-Kalimantan sangat penting bagi konektivitas internasional," kata David dalam siaran pers, Selasa.
Perusahaan menunjuk Nokia Siemens Networks karena perusahaan jaringan global tersebut memiliki solusi teknologi yang hemat biaya, handal dan tepat waktu. Kerja sama Telkom dan Nokia Siemens Networks untuk jalur Jawa-Sumatera-Kalimantan sudah berlangsung sejak 2009. Telkom tidak menyebutkan nilai kerja sama proyek ini.
Salman Zafar, Head of PT Telkom Customer Team, Nokia Siemens Networks, mengatakan Nokia Siemens Networks menyediakan solusi dense wavelength division multiplexing (DWDM) untuk Telkom. Solusi ini terdiri dari platform jaringan optikal hiT 7300, yang merupakan bagian dari arsitektur Liquid Transport dari Nokia Siemens Networks.
Platform hiT 7300 bertujuan memberikan penghematan biaya baik dengan mengadopsi teknik-teknik no dispersion compensation (DCM-free) pada jaringan serat optik baru atau hanya dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan DWDM terpasang milik operator tersebut. Platform ini juga memungkinkan operator memanfaatkan kapasitas yang lebih tinggi tanpa pengukuran serat optik yang mahal dan memakan waktu seperti yang diperlukan dalam sistem-sistem konvensional.
Salman menambahkan, saat ini Indonesia berada dalam tahap pembangunan kapasitas broadband yang cepat sehingga peluang kerja sama pembangunan jaringan broadband tinggi. Berdasarkan kontrak kerja sama, perusahaan juga menyediakan layanan implementasi seperti survei, instalasi, komisioning dan integrasi untuk peralatan dense wavelength division multiplexing ke PT Telkom.
Sebelumnya, Telkom berkomitmen membangun infrastruktur serat optik nasional sepanjang 47.100 kilometer. Proyek tersebut meliputi 421 kota dan ditargetkan selesai pada 2015.
Perusahaan membagi enam kawasan pembangunan ring, dengan rincian Ring Sumatera sepanjang 9.981 kilometer, Ring Jawa sepanjang 11.524 kilometer, Ring Kalimantan sepanjang 6.664 kilometer, Ring Sulawesi dan Maluku Utara sepanjang 7.233 kilometer, Ring Bali dan Nusa Tenggara sepanjang 3.444 kilometer, serta Ring Kepulauan Maluku dan Papua sepanjang 8.254 kilometer.
Eddy Kurnia, Head of Corporate Communications PT Telkom, mengatakan perusahaan menggunakan proyek Nusantara Super Highway untuk memenuhi target 30% penetrasi broadband yang ditetapkan pemerintah pada 2014. “Telkom menyiapkan investasi sekitar Rp 150 triliun untuk proyek serat optik nasional, yaitu Nusantara Super Highway,” kata Eddy.
Proyek Nusantara Super Highway milik PT Telkom ini menggunakan model Palapa Ring yang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Proyek Palapa Ring adalah proyek pembangunan serat optik nasional yang menjangkau 33 provinsi dan 440 kota di seluruh Indonesia.
Proyek Palapa Ring meliputi pembangunan kabel laut sepanjang 35.280 kilometer dan kabel di daratan sepanjang 21.807 kilometer, sehingga total mencapai 57.087 kilometer. Kementerian menyatakan dana investasi untuk proyek ini mencapai Rp 7 triliun.
(Sumber: IFT)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DUNIA TEKNOLOGI LEMBANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger